Rabu, 18 Januari 2017
Senin, 16 Januari 2017
Gaya Arsitektur Moderen
Arsitektur
modern memiliki ornament yang sangat minim. Pada arsitektur modern fungsi lebih
diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia rumah-rumah
dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awalt tahun 70-an.
Di
masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya arsitektur
modern dengan penyesuain terhadap bahan bangunan dengan teknologi terkini,
perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya.
Eksterior
rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang berukuran
lebar dan atau tinggi, list plang beton memanjang dan kanopi yang menjeorok ke
depan. Dengan kolom yang simple atau bahkan tanpa kolom. Bentuk masa rumah
modern di dekorasi dengan ornament garis vertical, horizontal, dan diagonal
yang sederhana pada dinding eksterior yang luas.
Interior rumah modern ditata dengan ornament
yang sederhana, plafond bertingkat dan void di ruang-ruang public yang
meberikan kesan luas. Ruang pada rumah dengan gaya Arsitektur Modern umunya
transparan, menerus, ruang-ruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara
dibatasi oleh dekorasi interior yang tidak masiv.
Bahan
bangunan berupa stainless steel finishing polished, aluminum anodized, kaca
berwarna / tinted glass, marupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan
rumah modern dimasa-masa awal berkembangnya di Indonesia. Disaat sekarang ini
banyak bahan engunan dengan teknologi modern yang menjadi komponen penting
seperti galvanized metal, granitile, grc, perforated metal dll.
Sumber :
- http://arsitektur-mudasukoharjo.blogspot.co.id/
Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
Pengertian RAB
RAB adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk
bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek
apartemen, gedung atau rumah, dan biasanya RAB ini dibuat oleh kontraktor
kemudian diberikan kepada calon customer mereka yang ingin membangun suatu
proyek bangunan tertentu seperti rumah, gedung dan lain sebagainya.
Tentunya
dalam proses administrasi pembuatan RAB ini juga harus disertakan gambar denah
yang sudah disiapkan oleh pihak customer atau pihak kontraktor sendiri agar
perhitungan yang dibuat bisa tepat dan akurat. Fungsi RAB adalah sebagai
pedoman untuk mengetahui anggaran atau biaya dalam pelaksanaan, selain itu
supaya bangunan yang akan didirikan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
Contohnya
saya akan membuat sebuah postsatpam dengan ukuran 4m X 4 meter dengan desain simpel
yang biasanya terdapat di perumahan – perumahan. seperti pada disain di bawah
ini :


Rabu, 11 Januari 2017
Hasil karya
1. Komposisi Titik
2. Komposisi garis
3. Komposisi bidang
4. Komposisi bidang gempal tunggal
5. Komposisi bidang gempal jamak
6. Komposisi bidang warna
7. Komposisi bidang gempal tunggal warna
8. Diagram warna
9. Munsell
10. Gazebo
11. Rumah minimalis
12. Pos satpam
2. Komposisi garis
3. Komposisi bidang
4. Komposisi bidang gempal tunggal
5. Komposisi bidang gempal jamak
6. Komposisi bidang warna
7. Komposisi bidang gempal tunggal warna
8. Diagram warna
9. Munsell
10. Gazebo
11. Rumah minimalis
12. Pos satpam
Rabu, 04 Januari 2017
Profil Arsitektur Frederich Silaban
Frederich
Silaban
Ars. Frederich silaban (lahir
di Bonandolok, Sumatera Utara, 16 Desember 1912 meninggal di Jakarta, 14 Mei 1984 pada umur 71 tahun) adalah seorang opzichter/arsitek generasi awal
di negeri Indonesia. Dia merupakan
seorang arsitek otodidak. Pendidikan formalnya hanya setingkat STM (Sekolah
Teknik Menengah) namun ketekunannya membuahkan beberapa kemenangan sayembara
perancangan arsitektur, sehingga dunia profesipun mengakuinya sebagai arsitek.
Dan seiring perjalanan waktu, ia terkenal dengan berbagai karya besarnya di
dunia arsitektur dan rancang bangun di mana beberapa hasil karyanya menjadi
simbol kebanggaan bagi daerah tersebut.
Frederich Silaban telah menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa SIpil berupa Bintang Jasa Utama dari pemerintah atas prestasinya dalam merancang pembangunan Mesjid Istiqlal.
Frederich Silaban juga merupakan salah satu penandatangan Konsepsi Kebudayaan yang dimuat di Lentera dan lembaran kebudayaan harian Bintang Timur mulai tanggal 16 Maret 1962 yakni sebuah konsepsi kebudayaan untuk mendukung upaya pemerintah untuk memajukan kebudayaan nasional termasuk musik yang diprakarsai oleh Lekra (Lembaga Kebudajaan Rakjat, onderbouw Partai Komunis Indonesia) dan didukung oleh Lembaga Kebudayaan Nasional (onderbouw Partai Nasional Indonesia) dan Lembaga Seni Budaya Indonesia (Lesbi) milik Pesindo.
Selain itu, Frederich Silaban juga berperan besar dalam pembentukan Ikatan rsitektur Indonesia (IAI). Pada April 1959, Ir. Soehartono Soesilo yang mewakili biro arsitektur PT Budaya dan Ars. F. Silaban merasa tidak puas atas hasil yang dicapai pada Konperensi Nasional di Jakarta, yakni pembentukan Gabungan Perusahaan Perencanaan dan Pelaksanaan Nasional (GAPERNAS) di mana keduanya berpendapat bahwa kedudukan "perencana dan perancangan" tidaklah sama dan tidak juga setara dengan "pelaksana". Mereka berpendapat pekerjaan perencanaan-perancangan berada di dalam lingkup kegiatan profesional (konsultan), yang mencakupi tanggung jawab moral dan kehormatan perorangan yang terlibat, karena itu tidak semata-mata berorientasi sebagai usaha yang mengejar laba (profit oriented). Sebaliknya pekerjaan pelaksanaan (kontraktor) cenderung bersifat bisnis komersial, yang keberhasilannya diukur dengan besarnya laba dan tanggung jawabnya secara Yuridis/formal bersifat kelembagaan atau badan hukum, bukan perorangan serta terbatas pada sisi finansial.
Akhir kerja keras dua pelopor ini bermuara pada pertemuan besar pertama para arsitek dua generasi di Bandung pada tanggal 16 dan 17 September 1959. pertemuan ini dihadiri 21 orang, tiga orang arsitek senior, yaitu: Ars. Frederich Silaban, Ars. Mohammad Soesilo, Ars. Lime Bwan Tjie dan 18 orang arsitek muda lulusan pertama Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung tahun 1958 dan 1959. Dalam pertemuan tersebut dirumuskan tujuan, cita-cita, konsep Anggaran Dasar dan dasar-dasar pendirian persatuan arsitek murni, sebagai yang tertuang dalam dokumen pendiriannya, “Menuju dunia Arsitektur Indonesia yang sehat”. Pada malam yang bersejarah itu resmi berdiri satu-satunya lembaga tertinggi dalam dunia arsitektur profesional Indonesia dengan nama Ikatan Arsitek Indonesia disingkat IAI.
Hasil karya :
·
Gedung
Universitas HKBP Nommensen - Medan (1982)
·
Stadion
Utama Gelora Bung Karno - Jakarta (1962)
·
Rumah
A Lie Hong - Bogor (1968)
·
Monumen
Pembebasan Irian Barat - Jakarta (1963)
·
Markas
TNI Angkatan Udara - Jakarta (1962)
·
Gedung
Pola - Jakarta (1962)
·
Gedung
BNI 1946 - Medan (1962)
·
Menara
Bung Karno - Jakarta 1960-1965 (tidak terbangun)
·
Monumen Nasional / Tugu Monas - Jakarta (1960)
·
Gedung
BNI 1946 - Jakarta (1960)
·
Gedung
BLLD, Bank Indonesia, Jalan Kebon Sirih - Jakarta (1960)
·
Kantor
Pusat Bank Indonesia, Jalan Thamrin - Jakarta (1958)
·
Rumah
Pribadi Friderich Silaban - Bogor (1958)
·
Masjid Istiqlal - Jakarta (1954)
·
Gedung
Bentol - Jawa Barat (1954)
·
Gerbang
Taman Makam Pahlawan Kalibata - Jakarta (1953)
· Kampus
Cibalagung, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP)/Sekolah Pertanian
Menengah Atas (SPMA) - Bogor (1953)
·
Rumah
Dinas Walikota - Bogor (1952)
·
Kantor
Dinas Perikanan - Bogor (1951) dan Tugu Khatulistiwa -Pontianak (1938)
sumber :
-id.wikipedia.org